Ekspedisi Benteng Fort Sumenep - Tim Songennep Tempo Doeloe
Melanjutkan postingan yang tertunda setelah hampir 4 bulan lamanya, Kami mencoba menelusuri peninggalan bersejarah lainnya di wilayah distrik 3 wilayah Kota Sumenep. Kali ini objek yang kami telusuri yaitu “Fort Soemenep” atau yang dikenal oleh Masyarakat sekitar dengan sebutan “Benteng Kalimo’ok”.
Fort Soemenep sendiri menurut prasasti yang ada di depan benteng, menerangkan bahwasanya benteng tersebut dibangun pada tahun 1785 oleh VOC. Benteng Fort Sumenep dibangun tak jauh dari lokasi pembangunnya yang pertama di “ Loji Kantang” . Benteng Fort Soemenep berada di dusun bara’ lorong, Desa Kalimo’ok, Kecamatan Kalianget jaraknya sekitar 5 km dari pusat kota Sumenep
Desa Kalimo’ok merupakan daerah dekat pesisir jaraknya hanya sekitar 3 km dari bibir pantai, lokasinya juga tidak jauh dari Kali Marengan sebagai jalur perdangan utama untuk memasuki kawasan kota. Lebih dari itu lokasi ini juga sangat strategis karena daerahnya agak tinggi dan pandagannya langsung menuju selat Madura. Segala aktifitas keluar masuk kapal dari selat Madura ke kali marengan terpantau jelas dari bangunan utama benteng.
Fort Sumenep atau lebih terkenal dengan sebuatan benteng Kalimo’ok bangunannya berbentuk persegi dilengkapi dengan 4 buah bastion di setiap sudut-sudutnya. Benteng ini juga dilengkapi beberapa buah meriam yang salah satunya tertuju pada satu arah yakni “ Selat Madura”. Semua bastion masing-masing juga dilengkapi beberapa lubang ukuran 50x70 cm sebagai tempat pengintaian.
Fort Sumenep, luasnya kurang lebih 12.750 M2 dengan panjang tembok 150 meter dan lebar 100 meter. Ketebalan dinding keseluruhan 3 meter. Didalamnya juga terdapat 2 buah penjara. Benteng ini juga mempunyai 2 pintu yang kesemuanya mencerminkan arsitektur kolonial. Pediment di kedua pintu gerbangnya juga masih berdiri kokoh hingga saat ini, hampir mirip dengan pintu masuk labhang mesem di Karaton Sumenep.
Seperti yang tertera pada gambar peta Kota Soemenep tahun 1883. Didalam benteng sebenarnya ada 4 buah bangunan . Sayangnya keempat buah bangunan tersebut sudah hilang diganti menjadi bangunan-bangunan baru untuk fasilitas gedung dinas peternakan dan juga lapangan volley, hanya ada satu bangunan yang bisa dibilang umurnya sudah cukup tua, kemungkinan merupakan sisa bagian dari bangunan-bangunan lainnya yang sudah dibongkar. Arsitektur dari bangunan ini juga mencerminkan gaya bangunan Kolonial. Secara sekilas nampak seperti bangunan berkubah dengan ketebalan dinding dalam hampir mencapai 1 meter.
Menurut persepsi masyarakat, bangunan ini merupakan musholla yang ada sejak jaman VOC, sebab ada kubah diatasnya. Namun persepsi masyarakat tersebut sebenarnya kurang benar. Menurut penuturan Bapak Sulaiman, salah sorang pegawai dinas peternakan yang ditugaskan untuk menjaga lokasi tersebut, Bangunan tersebut difungsikan sebagai musholla hanya pada era pemerintahan orde baru saja, tatkala Benteng tersebut dialih fungsikan sebagai pusat peternakan sapi Madura.
Di utara Benteng saat ini terdapat bangunan Kandang Sapi yang ukurannya cukup luas, namun sejak jaman reformasi hingga sekarang sudah tidak difungsikan lagi. Saat ini kondisinya juga sangat memperihatinkan, hampir mirip dengan kondisi bangunan utama Benteng yang dibeberapa sudutnya sudah ditumbuhi semak belukar dan hancur.
Berikut foto-foto kondisi terkini Kondisi Fort Soemenep tahun 2013. Penelusuran kali ini juga kami abadikan menjadi film documenter bersama teman-teman Songennep Tempo Doeloe.
Catatan:
- Jika TreTans ingin lebih mengetahui lebih jauh tentang sejarah Sumenep atau bergabung dengan Tim SEPOELOE (Songennep Tempoe Doeloe) dalam menguak Sejarah yang ada di Kabupaten Sumenep, silahkan bergabung di link Fanspage SEPOELOE.
- Terima Kasih kepada Tim SEPOELOE yang ikut berkonstribusi untuk web PulauMadura.com (Berbagi Seputar Pulau Madura) semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Melanjutkan postingan yang tertunda setelah hampir 4 bulan lamanya, Kami mencoba menelusuri peninggalan bersejarah lainnya di wilayah distrik 3 wilayah Kota Sumenep. Kali ini objek yang kami telusuri yaitu “Fort Soemenep” atau yang dikenal oleh Masyarakat sekitar dengan sebutan “Benteng Kalimo’ok”.
Fort Soemenep sendiri menurut prasasti yang ada di depan benteng, menerangkan bahwasanya benteng tersebut dibangun pada tahun 1785 oleh VOC. Benteng Fort Sumenep dibangun tak jauh dari lokasi pembangunnya yang pertama di “ Loji Kantang” . Benteng Fort Soemenep berada di dusun bara’ lorong, Desa Kalimo’ok, Kecamatan Kalianget jaraknya sekitar 5 km dari pusat kota Sumenep
Desa Kalimo’ok merupakan daerah dekat pesisir jaraknya hanya sekitar 3 km dari bibir pantai, lokasinya juga tidak jauh dari Kali Marengan sebagai jalur perdangan utama untuk memasuki kawasan kota. Lebih dari itu lokasi ini juga sangat strategis karena daerahnya agak tinggi dan pandagannya langsung menuju selat Madura. Segala aktifitas keluar masuk kapal dari selat Madura ke kali marengan terpantau jelas dari bangunan utama benteng.
Fort Sumenep atau lebih terkenal dengan sebuatan benteng Kalimo’ok bangunannya berbentuk persegi dilengkapi dengan 4 buah bastion di setiap sudut-sudutnya. Benteng ini juga dilengkapi beberapa buah meriam yang salah satunya tertuju pada satu arah yakni “ Selat Madura”. Semua bastion masing-masing juga dilengkapi beberapa lubang ukuran 50x70 cm sebagai tempat pengintaian.
Fort Sumenep, luasnya kurang lebih 12.750 M2 dengan panjang tembok 150 meter dan lebar 100 meter. Ketebalan dinding keseluruhan 3 meter. Didalamnya juga terdapat 2 buah penjara. Benteng ini juga mempunyai 2 pintu yang kesemuanya mencerminkan arsitektur kolonial. Pediment di kedua pintu gerbangnya juga masih berdiri kokoh hingga saat ini, hampir mirip dengan pintu masuk labhang mesem di Karaton Sumenep.
Seperti yang tertera pada gambar peta Kota Soemenep tahun 1883. Didalam benteng sebenarnya ada 4 buah bangunan . Sayangnya keempat buah bangunan tersebut sudah hilang diganti menjadi bangunan-bangunan baru untuk fasilitas gedung dinas peternakan dan juga lapangan volley, hanya ada satu bangunan yang bisa dibilang umurnya sudah cukup tua, kemungkinan merupakan sisa bagian dari bangunan-bangunan lainnya yang sudah dibongkar. Arsitektur dari bangunan ini juga mencerminkan gaya bangunan Kolonial. Secara sekilas nampak seperti bangunan berkubah dengan ketebalan dinding dalam hampir mencapai 1 meter.
Menurut persepsi masyarakat, bangunan ini merupakan musholla yang ada sejak jaman VOC, sebab ada kubah diatasnya. Namun persepsi masyarakat tersebut sebenarnya kurang benar. Menurut penuturan Bapak Sulaiman, salah sorang pegawai dinas peternakan yang ditugaskan untuk menjaga lokasi tersebut, Bangunan tersebut difungsikan sebagai musholla hanya pada era pemerintahan orde baru saja, tatkala Benteng tersebut dialih fungsikan sebagai pusat peternakan sapi Madura.
Di utara Benteng saat ini terdapat bangunan Kandang Sapi yang ukurannya cukup luas, namun sejak jaman reformasi hingga sekarang sudah tidak difungsikan lagi. Saat ini kondisinya juga sangat memperihatinkan, hampir mirip dengan kondisi bangunan utama Benteng yang dibeberapa sudutnya sudah ditumbuhi semak belukar dan hancur.
Berikut foto-foto kondisi terkini Kondisi Fort Soemenep tahun 2013. Penelusuran kali ini juga kami abadikan menjadi film documenter bersama teman-teman Songennep Tempo Doeloe.
Kondisi dalam Benteng yang sudah berubah fungsi dan juga bangunannya, sudah nampak tak terawat lagi dan merusak stuktur bangunan benteng yang dulunya sebagai pusat pertahanan. |
Kondisi salah satu penjara yang ada di dalam area benteng yang tertutup semak belukar. |
Kondisi ruangan penjara yang hanya berukuran 1.5 meter X 1 meter. |
Pintu keluar yang ada di sisi utara benteng, juga jalan masuk menuju Kandang Sapi milik dinas Peternakan Propinsi. |
rekonstruksi bangunan benteng "Fort Soemenep" menurut kondisi saat ini. |
Ca-kanca Komunitas Songennep Tempo Doeloe di depan Benteng "Fort Soemenep" di Desa Kalimo'ok, Kecamatan Kalianget. |
Catatan:
- Jika TreTans ingin lebih mengetahui lebih jauh tentang sejarah Sumenep atau bergabung dengan Tim SEPOELOE (Songennep Tempoe Doeloe) dalam menguak Sejarah yang ada di Kabupaten Sumenep, silahkan bergabung di link Fanspage SEPOELOE.
- Terima Kasih kepada Tim SEPOELOE yang ikut berkonstribusi untuk web PulauMadura.com (Berbagi Seputar Pulau Madura) semoga bermanfaat bagi para pembaca.