Kuliner ini bisa kita jumpai di daerah-daerah pesisir kota Sampang khususnya di daerah Camplong. Nasi ini awalnya adalah bekal yang dibuat oleh para istri nelayan ketika suaminya pergi melaut. Menunya cukup sederhana hanya nasi , beberapa ikan laut, sambal kelapa dan sambal “Buje Cabbih” (Garam dan Cabe yang di ulek tanpa air) kemudian dibungkus daun pisang.
Kata Kobel berasal dari bahasa Madura “Korang Abelih” yang artinya kalau kurang kembali lebih jelasnya berarti jika anda kurang boleh kembali.
Yang menjadi ciri khas dari nasi ini adalah sambal kelapanya. Jika biasanya kita menikmati sambal kelapa yang disangrai atau dikukus, untuk nasi kobel sambalnya di panggang di atas cowek sehingga ada rasa khas yang sulit dijelaskan.
Nasi Kobel |
Jika kita dari kota Sampang menuju kearah Kota Pamekasan, mulai dari Wisata Pantai Camplong hingga ke timur sampai ke daerah Sejati, kita akan menjumpai warung-warung kecil dipinggir jalan yang menyajikan nasi Kobel, yang sebagian besar milik warga sekitar kampung nelayan Camplong. Warung ini buka mulai jam 2 siang (14.00 WIB) sampai malam bahkan kadang sampai menjelang subuh.
Untuk menikmati kuliner ini kita tidak perlu meneluarkan uang yang banyak , karena kuliner ini sangat murah meriah. Hanya dengan Rp. 6.000 kita sudah bisa menikmati kuliner khas para nelayan kota sampang ini dengan suguhan pemandangan Pantai Camplong.