Terletak tidak jauh dari Pantai Siring Kemuning atau sekitar lima km arah selatan anda akan tiba di salah satu kecamatan di kabupaten Bangkalan yakni, kecamatan Sepulu. Sepulu, nama kecamatan ini memang unik karena hampir mirip dengan nama salah satu bilangan. Kecamatan Sepulu merupakan daeran pesisir pantai dan sebagian besar penduduk kecamatan Sepulu sudah bisa dipastikan berprofesi sebagai nelayan.
Rumah – rumah penduduk berdiri saling berdempetan satu dengan lainnya. Terletak berdekatan dengan bibir pantai serta ditambah populasi penduduk yang cukup padat menjadikan kecamatan Sepulu tak ubahnya seperti daerah pesisir pantai yang sesak. Gang – gang kecil akan banyak anda temui bila anda datang berkunjung ke kecamatan Sepulu.
Sambil berjalan menelusuri gang – gang kecil yang sangat padat dengan rumah penduduk, anda akan menemukan salah satu gang kecil tempat penjual Rujak Timun atau yang kerap disebut "Jheg Temon" oleh masyarakat setempat. Sebenarnya Rujak Timun yang ada di kecamatan Sepulu ini tidak jauh berbeda dengan Rujak yang ada di beberapa daerah Pulau Madura lainnya.
Baca Juga: Rujak Pandi di Sepulu
Rasa asin, pedas dan gurih dalam Rujak Timun sepertinya tetap mewakili lidah masyarakat Madura yang terkenal sangat suka sekali dengan rasa asin. Rujak Timun (Mentimun) terdiri dari irisan – irisan buah buahan segar seperti Bengkoang, Jambu Air, Mangga dan tidak lupa Mentimun. Petis yang digunakan untuk membuat Rujak Timun khas kecamatan Sepulu ini berbeda dengan petis yang digunakan dalam pembuatan rujak pada umumnya.
Petis yang digunakan tetap terasa asin dan gurih namun sedikit amis karena terbuat dari ikan segar yang diolah menjadi petis, selain itu tekstur petisnya encer sekali.
Dengan menambahkan irisan cabe rawit ke dalam kuah petis maka Rujak Timun siap di hidangkan. Selain dari rasa yang sedikit amis dan tekstur petis yang encer sekali ternyata Rujak Timus khas kecamatan Sepulu ini memiliki keunikan sendiri dalam penyajiannya.
Biasanya jika kita membeli Rujak sudah siap untuk langsung disantap, maka kali ini anda harus turun tangan sendiri untuk mengupas dan memotong buah buahannya. Penjual Rujak Timun hanya akan membuat kuah petisnya dan menyiapakan buah buahannya saja. Sensasi mengupas buah buahan sendiri ini yang menjadi daya tarik bagi pembeli Rujak Timun khas kecamatan Sepulu. Terasa seperti sedang membuat Rujak sendiri bukan membeli rujak.
Selain di santap dengan irisan buah buahan ternyata kuah petis dari ikan juga bisa disajikan dengan makanan kecil lainnya. Seperti Sosis Mie, Tempe bumbu Goreng, Gimbal Jagung, Telur Puyuh atau makanan olahan dari ikan lainnya. Selain kuah petis ikan anda juga dapat mecoba kuah sup ikanTongkol. Harga yang ditawarkan untuk satu porsi Rujak Timun kuah petis ikan khas kecamatan Sepulu ini sungguh murah, tidak akan menguras kantong saku anda.
Berada di pesisir pantai menjadikan masyarakat Sepulu tidak kehilangan akal untuk mengolah hasil menangkap ikan untuk hanya dijual saja, tapi di jadikan jenis kuliner lainnya, petis ikan dan sup ikan Tongkol contohnya.
Rumah – rumah penduduk berdiri saling berdempetan satu dengan lainnya. Terletak berdekatan dengan bibir pantai serta ditambah populasi penduduk yang cukup padat menjadikan kecamatan Sepulu tak ubahnya seperti daerah pesisir pantai yang sesak. Gang – gang kecil akan banyak anda temui bila anda datang berkunjung ke kecamatan Sepulu.
Sambil berjalan menelusuri gang – gang kecil yang sangat padat dengan rumah penduduk, anda akan menemukan salah satu gang kecil tempat penjual Rujak Timun atau yang kerap disebut "Jheg Temon" oleh masyarakat setempat. Sebenarnya Rujak Timun yang ada di kecamatan Sepulu ini tidak jauh berbeda dengan Rujak yang ada di beberapa daerah Pulau Madura lainnya.
Baca Juga: Rujak Pandi di Sepulu
Rasa asin, pedas dan gurih dalam Rujak Timun sepertinya tetap mewakili lidah masyarakat Madura yang terkenal sangat suka sekali dengan rasa asin. Rujak Timun (Mentimun) terdiri dari irisan – irisan buah buahan segar seperti Bengkoang, Jambu Air, Mangga dan tidak lupa Mentimun. Petis yang digunakan untuk membuat Rujak Timun khas kecamatan Sepulu ini berbeda dengan petis yang digunakan dalam pembuatan rujak pada umumnya.
Dengan menambahkan irisan cabe rawit ke dalam kuah petis maka Rujak Timun siap di hidangkan. Selain dari rasa yang sedikit amis dan tekstur petis yang encer sekali ternyata Rujak Timus khas kecamatan Sepulu ini memiliki keunikan sendiri dalam penyajiannya.
Biasanya jika kita membeli Rujak sudah siap untuk langsung disantap, maka kali ini anda harus turun tangan sendiri untuk mengupas dan memotong buah buahannya. Penjual Rujak Timun hanya akan membuat kuah petisnya dan menyiapakan buah buahannya saja. Sensasi mengupas buah buahan sendiri ini yang menjadi daya tarik bagi pembeli Rujak Timun khas kecamatan Sepulu. Terasa seperti sedang membuat Rujak sendiri bukan membeli rujak.
Selain di santap dengan irisan buah buahan ternyata kuah petis dari ikan juga bisa disajikan dengan makanan kecil lainnya. Seperti Sosis Mie, Tempe bumbu Goreng, Gimbal Jagung, Telur Puyuh atau makanan olahan dari ikan lainnya. Selain kuah petis ikan anda juga dapat mecoba kuah sup ikanTongkol. Harga yang ditawarkan untuk satu porsi Rujak Timun kuah petis ikan khas kecamatan Sepulu ini sungguh murah, tidak akan menguras kantong saku anda.
Berada di pesisir pantai menjadikan masyarakat Sepulu tidak kehilangan akal untuk mengolah hasil menangkap ikan untuk hanya dijual saja, tapi di jadikan jenis kuliner lainnya, petis ikan dan sup ikan Tongkol contohnya.
VIDEO LIPUTAN RUJAK TIMUN KUAH PETIS IKAN