Teman-teman sudah pernah dengar tentang Tari Topeng?. Kalau Tari Topeng dari Sumenep sudah pernah dengar dan tahu belum?. Nah, minggu kemarin kami Tim Gerbang Pulau Madura berkesempatan meliput salah satu kesenian dari Kabupaten Sumenep yang hampir dilupakan namun sekarang mulai ditampilkan kembali.
Tari Topeng atau yang juga dikenal dengan Seni topeng merupakan bentuk kesenian teater rakyat tradisional yang paling kompleks dan utuh. Hal tersebut disebabkan dalam kesenian topeng mengandung unsur cerita, unsur tari, unsur musik, unsur pedalangan dan unsur kerajinan.
Sehingga bentuk kesenian ini, dianggap paling pas untuk digunakan sebagai media dakwah dengan tanpa menghilangkan unsur hiburannya yang kental dengan aroma kerakyatan. Khusus di Sumenep Madura, seni topeng yang dikenal dengan Topeng Dalang Madura ada 2 versi, yaitu versi Salopeng dan versi Kalianget.
Sejarah Topeng Dalang Sumenep
Awal masuknya Topeng Dalang ke keraton dibawa ke Madura oleh Adipati Wiraraja, seorang pangeran dari kerajaan Hindu Singasari di Jawa Timur, dikirim ke Sumenep oleh Raja Kertanegara sekitar tahun 1270. Pada masa Adipati Wiraraja, kehidupan keraton di wilayah Madura tidak selalu stabil.
Tampuk kekuasaan kaum bangsawan silih berganti, bahkan keraton merekapun jatuh bangun. Dengan runtuhnya keraton dari segi politik maupun ekonomi, seni keraton Madura yang dipengaruhi kebudayaan Jawa itu punah dengan sendirinya pada awal abad ke-20.
Rupanya situasi seperti itu tidak terlalu menguntungkan bagi kehidupan Pertunjukan Topeng Dalang, sebagai Pertunjukan milik kaum bangsawan, yang asing dikalangan rakyat. Namun dengan berkurangnya pengaruh kaum bangsawan yang sebagian pemain Topeng Dalang berasal dari keraton, mereka dapat kembali ke lingkungan rakyat dan mengembangkannya di masyarakat umum.
Kemudian, menurut Soetrisno (1981-1982: 24-29, 61; dalam Bouvier, 2002: 112) yang menitikberatkan peran bahasa pada seni topeng dalang Madura: di keraton, yang digunakan adalah dialek Jawa Timur, sedangkan di desa yang digunakan adalah bahasa Madura.
Mengenal Lebih Dekat Topeng Dalang Sumenep
Topeng Dalang ini saat dimainkan diiringi dengan klenengan yang dimainkan oleh Nayogo. Kesenian tradisionl Suemenep ini juga sering dipentaskan di TMII dan TIM bahkan juga dipentaskan di berbagai negeri, diantaranya Belgia, Prancis, Jepang, dan Amerika Serikat. Selain untuk dipentaskan, keserian ini juga sering ditampilkan saat ada ruwat (rokat).
Namun dari sekian pertunjukan Topeng Dalang yang masih ada di wilayah Kabupaten Sumenep, ada salah satu pertunjukan Topeng Dalang yang masih eksis dan unik pada bentuk dan gaya pertunjukannya. Setiap seniman Topeng Dalang memiliki berbagai motivasi-motivasi yang menjadikan bentuk dan gaya di masing-masing daerah berbeda.
Perbedaan gaya tersebut dapat dilihat dari gerak, iringan, tekstur tokop/topeng dan tata busana. Bentuk dan gaya pertunjukan yang masih berpegang teguh pada tradisi terdapat pada Sanggar Topeng Dalang Budi Sasmito Desa Marengan Laok Kecamatan Kalianget. Sementara Topeng Dalang pada umumnya semakin hari semakin surut pertunjukannya.
Penyebabnya adalah karena masyarakat lebih memilih pertunjukan yang membawakan cerita keseharian, misalnya pertunjukan Ludruk dan Ketoprak. Dalam setiap pementasan, seluruh pemain Topeng Dalang serta para penari didominasi pemain laki-laki. Setiap pementasan dibutuhkan penari sebanyak 15 sampai 25 orang dalam setiap lakon, yang dipentaskan semalam suntuk.
Adapun aksesoris yang dibutuhkan para pemain meliputi, Taropong, Sapiturung, Ghungseng, Kalong (kalung) Rambut dan Badung, sedangkan untuk pemeran wanita, aksesoris tambahan berupa, Sampur, Kalung Ular, Gelang dan Jhamang. Topeng Dalang Madura yang ada di Sumenep ini dibagi menjadi 2 versi, yaitu versi Salopeng dan versi Kalianget.
Tari Topeng Dalang ini sekarang kerap tampil untuk menyambut para tamu yang datang. Bukan itu saja jika ada festival yang diadakan oleh pemerintah Kabupaten Sumenep Tari Topeng Dalang menjadi salah satu suguhan kepada para penonton utamanya masyarakat Sumenep sendiri.
Besar harapan kami agar budaya Tari Topeng Dalang Sumenep ini bisa tetap lestari sampai kapan pun. Terpenting lagi generasi milenial Madura kenal dan tahu tentang Tari Topeng Dalang. Yuk, teman-teman kita jaga dan lestarikan Tari yang sudah lama ada di Sumenep ini.